Dompet Dhuafa Banten Kembangkan Peternakan Neo Plasma Benua Dorong Ekonomi Masyarakat Pra Sejahtera

Dompet Dhuafa Banten mengembangkan peternakan neo plasma.

WanitaIndonesia.co, Serang – Minimnya pelaksanaan kurban di beberapa wilayah Banten, mendorong Dompet Dhuafa Banten untuk mempelopori pola peternakan berbasis Neo Plasma.

Hal tersebut diungkapkan oleh Agus Salim selaku Pendamping Program Peternakan Dompet Dhuafa Banten mengatakan, plasma merupakan peternakan kecil yang hanya menyediakan kandang dan tenaga peternak. Plasma tersebar pada daerah Kabupaten Serang, Lebak, dan Pandeglang dengan total populasi hewan kurban sebanyak kurang lebih 250 ekor kambing.

Salah satu yang dikunjungi pada Rabu, (5/6) adalah Neo Plasma di Kampung Benua, Desa Sindangheula, Serang. Kang Hardi selaku penerima manfaat sekaligus peternak Neo Plasma, mengatakan, “Alhamdulillah dengan adanya program perternakan berbasis Neo Plasma dapat membantu kami dalam mendorong ekonomi yang lebih baik. Yang tadinya saya tidak memiliki pekerjaan alias serabutan, akhirnya saya mempunyai pekerjaan dengan menjadi peternak doka di Neo Plasma Benua. Dengan dukungan dari lurah hingga Dompet Dhuafa saya dapat tumbuh dan produktif hingga saat ini”.

“Jangankan untuk hunian layak, dapat makan seharian aja sudah cukup kala itu sebelum terjun ke peternakan. Rasanya sulit bagi saya untuk berkembang. Dompet Dhuafa Banten melihat peluang ada pada diri saya, dan hingga akhirnya bekerjasama untuk mengembangkan program neo plasma yang ada di Kampung Benua ini. Untuk kurban kali ini, Neo Plasma Benua sudah 80% doka lolos quality control mulai dari kesehatan, gigi, mata, bobot, kaki hingga jantannya sudah dipastikan siap untuk didistribusikan ke wilayah deficit daging kurban,” ujar pria berusia 60 tahun tersebut.

Selain kami melihat peluang dan potensi dari sosok Kang Hardi, “Kami juga melihat perkembangan ekonomi di wilayah Desa Sindangheula, yang jauh dari ekonomi kecukupan. Mayoritas masyarakat di wilayah ini berprofesi sebagai pembuat sapu ijuk atau sapu lidi dengan berbasis industry rumahan. Sehingga dorongan untuk melakukan kurban adalah hal yang sangat kecil dilakukan. Itupun kalau ada hanya satu hingga dua ekor saja di satu desa ini”, pungkas Agus.

Maka itu Dompet Dhuafa dengan Kurban 3 Pasti diharapkan dapat meratakan konsumsi daging dan memberikan manfaat sebanyak-banyaknya bagi masyarakat terutama wilayah yang defisit daging kurban. Tak hanya itu Dompet Dhuafa memastikan hewan kurban berkelamin jantan dan lolos quality control baik secara kesehatan, bobot dan lainnya sehingga layak untuk kurban. (adv)