WanitaIndonesia.co, Jakarta – Eksotisme negeri Timur di mata Barat menjadi oase yang tak habis untuk dieksplorasi.
Penyebaran Chinoiserie terjadi secara masif di dunia Barat. Mereka memandang Chinoiserie sebagai sebuah simbol eksotis, yang diterapkan dalam beragam aspek kehidupan. Pun halnya sekarang, jelang Perayaan Tahun Baru Imlek 2024, para pelaku usaha giat mengeksplorasi Eksotisme Chinoiserie, yang menjadi elemen penyempurna dari sebuah mahakarya.
Sebagai pemimpin pasar speaker aktif, Devialet identik dengan Phantom yang dikenal dunia sebagai brand ikonik, lekat dengan revolusi teknologi, simbol akustik terdepan.
Menandai transformasi produk flagship Devialet yang
terinspirasi oleh hewan mitologi Naga, yang merefleksikan musik, dan metamorfosis, mereka meluncurkan produk terbarunya.
Kehadiran Phantom I 108 dB yang merupakan edisi terbatas, dimaknai sebagai datangnya tahun baru yang sarat oleh semangat, optimisme, serta kebahagiaan yang menyentuh pada semua aspek kehidupan.
Hadir kolaborasi artistik perdana dengan dua artis New York dan Beijing “Yang Bao” dan “Wa Liu”.
Keistimewaan terlihat pada emblem Phantom yang berlapis emas 22.5 karat, serta pernis bewarna merah, dari keahlian tangan artisan rumah produksi Ateliers Gohard yang bermarkas di Paris.
Tangan artisan mumpuni menghadirkan kombinasi nyata gaya Perancis, serta kecanggihan Cina. Naga yang menjadi Center poin speaker, yang diklaim sebagai simbol akustik terdepan, dilambangkan sebagai semangat, energi, serta pesona dari akar budaya yang kuat.
Emmamanuel Nardin Devialet’s co-founder, Chief Design Officer menyampaikan, “Phantom I merupakan produk flagship yang hadir melalui kolaborasi apik, elemen sempurna, teknologi canggih dari industri audio terbaik.”
“Mari kita sambut speaker yang mampu menggugah emosi, sensitivitas luar biasa oleh Yang Bao dan Wa Liu. Mereka hadir memberikan “rasa” dengan menghidupkan simbol naga. Menghadirkan cara baru mendengarkan audio lebih baik, “ujar Nardin.
Merah, emas warna keberuntungan nan ikonik Phantom I, mampu menghadirkan dua dunia secara harmonis.
Berawal dari imajinasi pertemuan manusia dengan naga yang diliputi misteri, yang menghadirkan speaker edisi terbatas, menggabungkan passion pada musik, serta keingintahuan pada seni artistik.
Yang Bao artis instalasi, pianis, composer, alumni Juilliard mengatakan, “Saya percaya ilmu, dan seni harus dimaksimalkan melalu indera, serta kemampuan otak yang logis. Hadirkan angan, emosi agar dapat memahami apa yang sedang terjadi di sekitar kita. Waktu seperti berlari, serta cepat berubah.
Animal menjadi perjalanan sensorik yang hadir melalui suara, dan keindahan.
Bao mengaku terinspirasi oleh konsep musik tak terbatas, menghadirkan desain yang berubah selaras zaman, dari keabadian hidup.
Wa Liu berbagi pendapat, ini menjadi cara pandang baru dalam menikmati audio yang merupakan gabungan dari kekuatan, dan ketepatan dalam mendefinisikan suara yang imersif, jernih, serta kedalaman yang tak tertandingi.
Gairah menikmati musik menjadi ritual hidup, teristimewa dari suara bass yang tinggi. Ini menjadi ide dasar Animal, serta metamorfosis pada desain. (RP).