WanitaIndonesia.co – Hendry Ch Bangun, Ketua Umum Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat, mengingatkan seluruh jajaran pengurus pusat dan daerah untuk berkomitmen mematuhi seluruh aturan organisasi dan peraturan perundang-undangan. Ini mencakup Peraturan Dasar PWI, Kode Etik Jurnalistik (KEJ), Kode Perilaku Wartawan (KPW), serta UU Pers 40/1999 dan regulasi hukum yang berlaku di Indonesia. Hendry Ch Bangun menjelaskan bahwa pelanggaran aturan akan berakibat pada sanksi sesuai ketentuan organisasi.
“Kepatuhan pada semua aturan ini akan membantu kita mendapatkan pengakuan sebagai wartawan professional dan berintegritas di mata masyarakat,” kata Hendry Ch Bangun. Pernyataan tersebut disampaikan dalam sebuah briefing di Kantor PWI Pusat kepada sekitar 80 orang jajaran pengurus baru pada Selasa (10/10). Dalam acara ini, sekitar 60 orang hadir secara fisik, sementara 20 lainnya mengikuti melalui aplikasi Zoom. Di antara anggota pengurus yang hadir, tampak beberapa wartawan senior seperti Marah Sakti Siregar, Raja Pane, Uni Z Lubis, Ninuk Mardiana Pambudi, Ismet Rauf, Uyun Achadiat, Mohamad Nasir, Agus Sudibjo, Jimmy Harianto. Secara online, terlihat kehadiran Petty Fatimah dan Timbo H Siahaan. Pertemuan selanjutnya akan melibatkan Dewan Penasihat yang diketuai oleh Ilham Bintang serta Dewan Kehormatan yang diketuai oleh Sasongko Tedjo.
Hendry juga tidak lupa mengingatkan para pengurus daerah yang terpilih untuk mengundurkan diri dari jabatan mereka di daerah masing-masing. Ini sesuai dengan Peraturan Dasar PWI yang melarang perangkapan jabatan.
Hendry Ch Bangun terpilih sebagai Ketua Umum PWI Pusat pada Kongres XXV PWI di Bandung pada tanggal 27 September. Seorang wartawan senior dari Kompas Group, sebelumnya ia telah dua kali menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PWI Pusat dan dua periode di Dewan Pers. Selama masa jabatannya di Dewan Pers, Hendry Ch Bangun menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Pers. Dalam forum ini, yang juga berfungsi sebagai silaturahim dan perkenalan jajaran pengurus, Hendry meminta agar seluruh pengurus bekerja secara profesional dan memberikan pelayanan yang baik kepada semua anggota PWI, terutama yang berada di pelosok Indonesia. Hendry berpesan, “Sejak awal saya ingin mengatakan, saya hanya ingin menjabat satu periode sebagai Ketua Umum. Kepatuhan pada aturan-aturan ini akan menjadi warisan saya selama memimpin PWI. Patuhi prinsip-prinsip ini, dan semua kalian, tanpa terkecuali, berpeluang menggantikan saya pada Kongres PWI 2028 mendatang. (vay)