WanitaIndonesia.co – PT Permodalan Nasional Madani (PNM), bekerja sama dengan Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional Bali dan Nusa Tenggara, menggelar acara Literasi dan Inklusi Keuangan bertema “Ibu Berdaya, Keuangan Terjaga, Keluarga Sejahtera” dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan di Gedung Ksirarnawa Art Center Denpasar, Bali.
Acara ini dihadiri oleh Komisaris Independen PT Permodalan Nasional Madani, Nurhaida, Kepala OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara, Kristrianti Puji Rahayu, dan Kepala Bidang Perindustrian Dinas Perdagangan Provinsi Bali, Ida Ayu Putu Kalpikawati.
Kegiatan literasi dan inklusi keuangan yang diselenggarakan oleh PNM dan OJK bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada pelaku UMKM, terutama perempuan, tentang pentingnya literasi dan inklusi keuangan. Friderica Widyasari Dewi, Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, menyoroti peran ibu dalam memberikan informasi literasi keuangan kepada generasi muda.
Menyambut kerjasama ini, Nurhaida menyatakan bahwa kolaborasi aktif antara PNM dan OJK adalah bentuk komitmen dalam mendorong UMKM agar lebih berdaya. Dengan inklusi keuangan yang baik, akses keuangan akan lebih merata, dan pemberdayaan nasabah PNM Mekaar menuju tingkat kesejahteraan yang lebih baik akan tercapai.
“Melalui akses keuangan yang merata, kita dapat membantu masyarakat mencapai kesejahteraan hidup. Inklusi keuangan masyarakat juga akan lebih mudah jika dilakukan secara bersama-sama melalui sinergi dan gotong royong. Namun, sebelum mewujudkan pemerataan akses ini, literasi keuangan adalah langkah awal yang penting agar penggunaan akses keuangan lebih optimal,” ungkap Komisaris Independen PNM tersebut.
Hal ini sejalan dengan fokus PNM pada pemberdayaan nasabah melalui pembiayaan dan pendampingan. Pemberdayaan ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan nasabah dengan menciptakan efek berantai terhadap pembangunan sosial dan lingkungan.
Selain memberikan edukasi tentang akses keuangan, PNM juga membantu nasabah binaannya dalam meningkatkan inklusi keuangan dengan membantu dalam perolehan Nomor Induk Berusaha (NIB), memberikan pembiayaan untuk UMKM, dan menyediakan program pendampingan. Dengan adanya kegiatan literasi keuangan yang melibatkan 500 ibupreneur secara offline dan 20.000 orang secara online, diharapkan keterampilan dan pemahaman tentang produk-produk keuangan semakin bertambah.
Dalam kesempatan tersebut, Nurhaida juga mengimbau kepada seluruh peserta untuk tidak terjebak pada produk keuangan ilegal. “PNM hadir untuk mendorong usaha nasabah naik kelas dan bebas dari kemiskinan. Ini harus disertai dengan kewaspadaan, ibu-ibu harus berhati-hati agar tidak terjebak pada produk keuangan yang tidak berizin. Mari berinvestasi dengan bijak dan fokus pada pengembangan usaha,” tutup Nurhaida.
Program pendampingan Ibu Mekaar dilakukan secara berkelanjutan sebagai implementasi dari program pemberdayaan nasabah PNM. Pendampingan ini menjadi faktor kunci yang membedakan PNM dari lembaga pembiayaan lainnya. PNM selalu memberikan bimbingan kepada nasabah yang telah mendapatkan pembiayaan, sehingga mereka dapat sukses dalam pengembangan usaha mereka. (srv)