WanitaIndonesia.co, Jakarta – Dalam sebuah acara insan perfilman Indonesia yang baru diselenggarakan, WanitaIndonesia.co berjumpa dengan persona Shalu TM.
Produser Wanita ternama Indonesia ini dikenal melalui kiprah inspiratifnya, memberikan warna akan kemajuan industri perfilman Indonesia.
Sosok pemimpin yang sukses memainkan peran multitasking untuk rumah produksi dan keluarganya, tampil enerjik. Padahal jadwal pekerjaannya cukup padat.
Inner beauty dengan tampilan elegan khas wanita Hindustan senantiasa terpancar. Ia mampu membuat yang hadir merasa tak berjarak.
“Helo apa khabar? ujarnya sambil tersenyum ramah ke WanitaIndonesia.co.
Walau disibukkan dengan kegiatan berinteraksi, wanita inspiratif ini bersedia meluangkan waktu untuk sesi wawancara dengan WanitaIndonesia.co.
WanitaIndonesia.co :
Sebagai produser wanita, peran apa yang telah ibu lakukan untuk kemajuan industri film Indonesia?
Shalu TM :
Selain memproduksi film, series dan sinetron pada dua rumah produksi Mega Kreasi Film dan Arjuna Mega Film, saya membuka kesempatan seluas-luasnya kepada kaum wanita berbakat untuk bergabung di industri film pada kedua rumah produksi saya.
Peluang sukses sangat terbuka untuk menekuni beragam karir sebagai produser, sutradara, script writer, hingga teknik audisi video. Terbukti karena memiliki passion, serta daya juang tinggi, wanita-wanita yang telah bekerjasama dengan saya sukses dengan pilihan karirnya.
WanitaIndonesia.co :
Apa obsesi ibu?
Shalu TM :
Untuk skala global, saya ingin menjadi bagian dari insan film yang mampu berbicara di kancah internasional. Prestasi ini sudah mulai kita tuai dengan beragam kesempatan untuk tampil unjuk diri. Beragam penghargaan internasional telah diterima oleh insan film Indonesia. Pada skala domestik, saya ingin memperkuat industri film Indonesia melalui karya-karya berkualitas, inspiratif, menghibur, ringan, serta dapat diterima oleh masyarakat Indonesia, melalui rumah produksi yang saya pimpin.
3. WanitaIndonesia.co :
Menurut ibu, film yang baik itu seperti apa? Apakah harus berdampak dalam keseharian penontonnya?
Shalu TM :
Selain dari aspek pra-produksi, produksi serta paskaproduksi, penting dipikirkan pengembangan skenario, juga distribusi film agar sampai ke masyarakat.
Untuk masyarakat, selain menghibur, film juga harus dapat menginspirasi mereka dalam berjuang menggapai mimpi- mimpinya. Melalui kekuatan karakter dari akting pelakonnya yang menginspirasi, untuk terus berjuang mewujudkan cita-citanya, dan penonton memiliki role model dari sosok idolanya tersebut.
4. WanitaIndonesia.co :
Tantangan di industri film yang ibu rasakan pada masa sekarang seperti apa?
Shalu TM :
Tantangannya cukup beragam ya, diantaranya regenerasi sdm, serta masih kurangnya minat generasi muda, khususnya wanita yang tertarik berkarya di industri perfilman Indonesia.
Juga muncul adaptasi dari gaya hidup baru, utamanya kebiasaan generasi muda yang melihat platform digital sebagai alternatif untuk menonton film. Tapi ini ada plus minusnya lho ya.
Tentunya ini menjadi tantangan yang mengasyikkan, karena latar belakang saya menjadi produser dilandasi oleh passion dan cinta. Saya optimis tantangan tersebut akan menjadi peluang, berkat dukungan team work yang handal, juga penting suport moril dari keluarga. Ini yang membuat saya terus eksis untuk menghasilkan karya terbaik berupa film, series dan sinetron.
5. WanitaIndonesia.co :
Apa peran Wanita Indonesia di industri perfilman Tanah Air sudah mampu berbicara di panggung global? Terutama produsernya?
Shalu TM :
Dalam satu dekade ini masyarakat khususnya insan perfilman Tanah Air, patut senang dan berbangga, karena panggung global telah memberikan karpet merah buat kaum Wanita Indonesia. Wanita Indonesia dapat unjuk bakat, kemampuan dan talenta di industri perfilman. Untuk produser wanita, kami ini sebenarnya inisiator, yang membidani kelahiran talenta-talenta mumpuni, seperti sutradara wanita tersebut. Karena pekerjaan team, jadi semuanya memiliki andil.
Berharap kedepan, kian banyak lagi anak-anak muda berbakat yang tertarik untuk berkarya, di industri perfilman Indonesia. Karena industri film menyediakan beragam peluang, dan akan terus berkembang melalui beragam talenta kreatif.
6. WanitaIndonesia.co :
Boleh tahu dong, apakah ibu pernah mengalami rasa tidak puas setelah film diproduksi dan tayang? Lantas, apa yang berkecamuk dipikiran ibu, serta apa yang dilakukan?
Shalu TM :
Ada beberapa produksi yang karena sesuatu hal, ya itu tadi memunculkan rasa kurang puas bagi diri saya, walau sesungguhnya karya tersebut diapreasi lebih oleh sesama sineas, serta digemari masyarakat.
Sebagai produser wanita, saya mampu merasa, melihat dan berpikir, oh ini harusnya begini, yang itu tak boleh begitu. Karenanya, untuk projek ke depan, ihwal ketidakpuasan tersebut menjadi catatan buat saya dan tim. Jujur sih, penyebabnya lebih ke sejumlah faktor di luar perencanaan yang telah kami lakukan. Menurut saya sangat alami, serta manusiawi ya.
7. WanitaIndonesia.co :
Kreativitas dan inovasi seperti apa yang dihadirkan di film besutan ibu?
Shalu TM :
Untuk Indonesia, genre drama percintaan tetap berada di posisi teratas. Menghadirkan alur cerita ringan, menyentuh dan inspiratif. Kreativitas dan inovasi saya lakukan dengan mengeksplorasi kembali genre drama percintaan tersebut, menjadi sesuatu yang baru, sehingga tak kehilangan daya pikatnya.
Kamu harus nonton, nantinya akan mengetahui apa-apa saja yang menjadi inisiatif berkelanjutan dari ide, gagasan, kreativitas, serta inovasi yang saya hadirkan untuk sejumlah film, series, dan sinetron terbaru tersebut.
8. WanitaIndonesia.co :
Apakah ibu sudah berada ditahapan ‘puas’ akan upaya berkelanjutan yang ibu lakukan dalam mendukung industri perfilman Indonesia?
Shalu TM :
Sangat puas dan senang, karena film, series, serta sinetron yang menjadi besutan Mega Kreasi Film dan Arjuna Mega Film, senantiasa mendapat respon yang sangat baik oleh sesama insan perfilman, khususnya masyarakat perfilman Indonesia. Ini yang kemudian memicu semangat saya untuk terus berkiprah, menghasilkan beragam produksi yang lebih baik lagi. Utamanya produk film, series, serta sinetron menghibur dan inspiratif.
9. WanitaIndonesia.co :
Keluarga itu esensi kehidupan. Seberapa penting peran keluarga sebagai sumber inspirasi kerja, serta seperti apa suport yang mereka lakukan?
Shalu TM :
Benar sekali, keluarga menjadi sumber inspirasi yang tak akan pernah selesai untuk dieksplorasi. Mereka sangat berarti dalam membesarkan seorang Shalu di industri perfilman Indonesia. Jika stuck dengan ide, gagasan atau ihwal lain seputar pekerjaan, solusinya keluarga. Suami saya Tony Ramesh
senantiasa siap berbagi dengan beragam solusi, dan itu jitu lho.
Pun dengan mendengarkan celotehan anak-anak menjadi media re-charge saat lelah jiwa-raga. Anak-anak saya paling mengerti, apa yang harus mereka lakukan saat saya lelah. Membawakan makanan kecil atau minuman. Memijat ringan sambil membesarkan hati saya. Kesemuanya ini menjadi sumber inspirasi dan pemberi spirit terbesar dalam pekerjaan, juga kehidupan saya.
10. WanitaIndonesia.co :
Sebagai pekerja kreatif, apakah ibu dapat memisahkan waktu antara pekerjaan dengan keluarga?
Shalu TM :
Pertanyaan yang menantang.
Kalau memisahkan waktu sepertinya itu hal sulit. Yang tepat, membagi waktu antara keduanya.
Saat memilih karir sebagai pekerja seni di industri perfilman Indonesia, serta kewajiban mengurus keluarga, hal ini menjadi tantangan terbesar buat saya.
Berada di posisi puncak sebagai produser wanita, bagi orang luar dinilai tak mudah. Apalagi muncul image bahwa industri perfilman itu ranah yang kurang ramah bagi pekerja wanita. Utamanya soal waktu kerja, yang terkadang tak pasti. Saya paham.
Untuk mengedepankan profesional di saat kerja, serta menghadirkan bonding berkualitas untuk keluarga, saya mengedepankan komunikasi, saat sedang berada di tempat kerja, maupun saat berada di rumah.
Caranya, saya menyediakan waktu untuk menghubungi suami dan anak-anak saya. Gak hanya sekedar say helo, basa-basi tanya ke anak-anak lagi apa? Sudah makan apa belum? Lebih dari itulah.
Saya siap mendengarkan cerita mereka seputar perjalanan sehari yang telah dilalui. Tentunya anak laki-laki dan perempuan punya pengalaman, serta cerita berbeda. Saya bereaksi, memberikan pendapat, saran layaknya seorang sahabat, agar mereka merasa nyaman.
Mereka merasakan tak ditinggalkan sendiri. Walau sedang bekerja, ibu mereka tetap hadir membersamai mereka.
Pun ke suami yang memiliki kesibukan sendiri, kami rutin berkomunikasi. Intinya, walaupun fisik saya tidak hadir, namun perhatian dan cinta kasih saya akan senantiasa ada, buat suami dan anak-anak.
11. WanitaIndonesia.co :
Apakah ibu sudah merasa mampu memainkan peran multitasking?
Shalu TM :
Jangan saya yang menjawabnya lho ya. Tapi keluarga inti, serta team work yang bekerjasama dengan saya. Merekalah yang merasakan peran multitasking tersebut. Cluenya akan terlihat saat masyarakat merasakan peran wanita tersebut berdaya, bernilai, menginspirasi dan memberikan manfaat bagi keluarga, orang-orang yang berjuang bersama, serta masyarakat.
Ambil contoh lainnya, saat seorang ibu rumah tangga yang bekerja sendiri mengurus A hingga Z kehidupan rumah tangganya. Ibu ini masih sempat membantu suaminya mencari nafkah. Ini luar biasa lho ya. Tak mudah, tapi mereka mampu.
12. WanitaIndonesia.co :
Apa yang menggelayuti perasaan ibu akan tantangan menjaga, serta mendidik anak-anak di masa sekarang?
Shalu TM :
Sangat kompleks, serta mampu membuat saya takut sendiri. Maraknya kejahatan yang dialami, serta dilakukan oleh anak-anak kita. Selain korban, pelakunya yang masih anak-anak, hemat saya mereka juga adalah korban.
Saya melakukan beragam tindakan preventif dengan mengajarkan sejumlah aturan. Dasar aja sih, seperti yang sering dilakukan oleh orang tua lainnya, serta mengikuti saran pakar. Utamanya sediakan bonding berkualitas buat mereka, agar komunikasi yang terjalin tidak sekedar basa-basi.
Anak perempuan saya berani bicara, diajarkan untuk menjadi diri sendiri, serta mengedepankan prilaku santun di manapun mereka bersosialisasi. Anak laki-laki saya harus menghargai wanita sebagai sosok yang istimewa dan memiliki marwah seorang ibu, seperti ibu mereka. Penting untuk menanamkan ajaran agama, serta nilai-nilai moral yang tetap relevan sesuai zamannya.
13. WanitaIndonesia.co :
Apa aktivitas saat libur di rumah? Dan hobi ibu yang menginspirasi?
Shalu TM :
Saat libur, saya suka memasak makanan kecil dibantu oleh kedua anak saya. Membuat samosa, naan, rogan josh, ladu, serta olahan kreasi lainnya yang lezat dan sehat. Masakan ini kemudian kami nikmati bersama, sambil menyaksikan acara televisi, menonton film.
Hobi saya traveling ke sejumlah destinasi wisata dalam dan luar negeri, yang masih jarang dieksplor oleh pelancong. Ada banyak kegiatan yang memuliakan saya, serta orang-orang yang berada di kawasan wisata tersebut. Berinteraksi dengan masyarakat, maupun pelaku usaha wisata sering menghadirkan beragam perasaan takjub, kagum, maupun perasaan mengharu-biru. Saat melihat dan berinteraksi dengan pengrajin tenun perempuan di sebuah desa terpencil, saya mendapat banyak pembelajaran berharga. Hadir ihwal cinta tak bersyarat dari upaya pelestarian budaya, etos kerja di usia senja, hingga dukungan ekonomi bagi keluarga.
Saya tak ragu untuk membeli karya seni bernilai tersebut, karena mengetahui proses pembuatannya.
Melihat keajaiban dari panorama alam yang indah, memukau, serta membangkitkan adrenalin, juga aspek terhadap produk pariwisata lainnya, membuat saya merasa senang, bersyukur ke Pencipta, bahwa saya masih diberikan kesempatan untuk menyaksikannya secara langsung. Kesemua itu menjadi sumber ide yang tak pernah akan kering, bagi pekerjaan saya sebagai produser wanita.
14. WanitaIndonesia.co :
Kesuksesan ibu tentu tak lepas dari pola asuh Ibunda? Apa legacy beliau yang menjadi suluh dalam kehidupan ibu?
Shalu TM :
Ibunda saya adalah sosok inspiratif nan hebat. Beliau memiliki pemikiran jauh ke depan dengan mendorong, serta memotivasi semua anak-anaknya untuk maju. Khususnya anak perempuan, Ibunda memotivasi saya untuk bersinar pada bidang yang ditekuni. Banyak hal yang telah dilakukan ibu untuk mendukung karir saya sebagai produser wanita, serta peran sebagai ibu rumah tangga. Ajaran beliau yang terus digaungkan hingga sekarang adalah etos kerja profesional, serta tepat waktu.
Menurut beliau, hal tersebut sering disepelekan, terutama saat seseorang telah berhasil berada di posisi puncak. Dampaknya hebat, mentalitasnya tersebut akan menggerus karirnya, lalu pudar.
Beliau juga penonton setia karya saya. Sering memberikan masukan, jika ada hal-hal yang ‘kurang’ selesai menonton. Semangat, cinta dan kasih sayang beliaulah yang membuat saya ‘hidup’, kian termotivasi untuk sukses dalam karir, rumah tangga, serta memberi arti bagi sesama dan lingkungan.
15. WanitaIndonesia.co :
Apa solusi ibu terhadap maraknya kasus KDRT yang menimpa istri dan anak?
Shalu TM :
Utamanya sih antisipasi. Jika merasakan perlakuan tak elok dari suami, cari bantuan ke keluarga terdekat yang amanah, serta mampu menyelesaikan masalah. Jika tak ada perubahan, berani berbicara, meneriakkan bahwa cara-cara suami tersebut keliru. Lakukan mediasi dengan lembaga berkompeten, buat perjanjian tertulis agar kejadian tersebut tak berulang. Keputusan tersulit meninggalkannya secara elegan, karena hidup wanita yang berperan sebagai ibu, itu berharga dan mulia.
Namun, kaum wanita harus jujur dan introspeksi diri juga ya, apakah mereka memiliki peran hingga munculnya KDRT? Intinya, kedepankan komunikasi dua arah, saling menghargai, menghormati. Awalnya kan rumah tangga itu dibangun atas persamaan persepsi, serta cinta. Bagi orang dekat seperti keluarga dan tetangga yang mendengar, serta melihat langsung peristiwa KDRT, laporkan ke pengurus lingkungan setempat. Jangan didiamkan, takut dicap mencampuri urusan rumah tangga orang. Atau berharap ada orang lain yang membantu. Ini keliru, karena KDRT itu adalah kejahatan yang memiliki konsekuensi hukum. Setiap ibu, serta anak-anak itu berharga, layak hidup bahagia, apapun kondisinya. (RP).