Ini Rahasia Sukses Program SMK Pusat Keunggulan Bogasari: Raih Omzet Fantastis Rp 339 Juta!

Foto : bogasari dok

WanitaIndonesia.co – Program kerja sama SMK Pusat Keunggulan (PK) Bogasari dengan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 3 Sukabumi terus membuahkan hasil positif. Selain memberikan manfaat pendidikan, program ini juga menghasilkan manfaat usaha untuk sekolah. Pada Ramadan yang lalu, penjualan aneka kue kering melalui kegiatan usaha Teaching Factory (TEFA) Cullinary, SMK Negeri 3 Sukabumi berhasil menembus penjualan lebih dari 300 juta rupiah atau tepatnya Rp 339.260.000.

Angka penjualan ini merupakan rekor terbaru dan terbesar sejak SMK Negeri 3 Sukabumi mulai memproduksi kue kering tahun 2021 lalu. Kerja sama ini memungkinkan SMK Negeri 3 Sukabumi untuk mendapatkan ilmu dan keterampilan dari para baker di Bogasari Baking Center (BBC).

11 guru tata boga SMK Negeri 3 Sukabumi belajar di BBC pada bulan Februari dan diajarkan empat resep kue kering: Nastar, Lidah Kucing, Putri Salju Oreo dan Nutella Thumbprint Cookies. Pada produksi kue kering kali ini, unit TEFA Cullinary SMK Negeri 3 Sukabumi berhasil memproduksi 3.051 toples kue kering, dengan total ada sembilan jenis kue kering yakni Nastar, Putri Salju, Kaastengels, Sagu Keju, Black Cookies, Chocotumprint, Peanut Cookies, Rainbow Cookies, dan Cokelat Stick. Kesembilan jenis kue kering ini dijual dalam dua kemasan yakni kemasan 500 gram dan 800 milliliter. Harganya bervariasi mulai dari Rp 57.500 hingga Rp 97.500.

Produksi dan penjualan kue kering TEFA Cullinary SMK Negeri 3 Sukabumi pada Ramadan kali ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, yaitu dari 1.600 toples pada tahun 2022 dan 1.400 toples pada tahun 2021 sebelum adanya kerja sama dengan Bogasari. Kerja sama ini memberikan manfaat bagi sekolah, mulai dari teknik pembuatan kue, tips pemasaran, hingga kemasan, sehingga produksi meningkat hampir dua kali lipat. Semoga kerja sama SMK PK ini terus berlanjut.

Produksi ribuan toples kue kering SMK Negeri 3 Sukabumi melibatkan 11 guru, tiga asisten, dan 185 siswa kelas X jurusan tata boga. Produksi berlangsung sejak tanggal 8 Maret sampai 12 April dan dibagi dalam dua shift yakni jam 06:30-12:00 dan pukul 10:00-15:00. Untuk menghasilkan 3.000 toples kue kering ini dibutuhkan bahan baku sebanyak 23 sak (@25 kg) terigu Kunci Biru dan 3 sak terigu Segitiga Biru atau total 650 kg. (vay)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini