WanitaIndonesia.co, Jakarta – UMKM yang dimotori kaum perempuan mampu menyumbang separuh dari PDB negara. Unilever dan SheTrades berkolaborasi untuk mempercepat pemulihan ekonomi dengan melakukan berbagai inisiatif.
Untuk memperkuat, serta merayakan kemitraan dalam mendorong pengadaan barang dan jasa yang lebih responsif terhadap kesetaraan gender, sekaligus memajukan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia, International Trade Centre (ITC) dan Unilever menyelenggarakan virtual launch.
Acara mempertemukan perwakilan pemerintah, perusahaan terkemuka, serta bisnis-bisnis milik perempuan guna membahas hambatan, serta partisipasi perempuan dalam ekonomi, dan untuk mengedepankan kemitraan publik dan swasta yang dapat menjadi solusi.
Peserta mendapatkan gambaran lebih jelas tentang tujuan dari kemitraan ini. Serta kegiatan yang dilakukan di masa mendatang, yang akan diimplementasikan melalui inisiatif SheTrades dari ITC, yang bekerja sama dengan komunitas Womanpreneur. Dijelaskan pula bagaimana bisnis yang dimiliki, dipimpin perempuan dapat mendaftar menjadi bagian dari pemasok Unilever.
Dengan kemitraan ini, bisnis berkesempatan berdaya saing dengan mengikuti pelatihan teknis tentang perencanaan bisnis yang berkelanjutan, sesuai etika, serta kesiapan finansial. Selaras dengan Sustainable Development Goals (SDGs), kemitraan juga akan memperkuat komitmen ITC dan Unilever untuk berkontribusi pada pemulihan ekonomi berkelanjutan dan inklusif.
Nurdiana Darus Corporate Secretary and Head of Sustainability and Corporate Affairs Unilever Indonesia menjelaskan, “Kami telah melakukan berbagai inisiatif untuk berkontribusi pada masyarakat yang lebih adil dan inklusif, diantaranya dengan membantu peningkatan standar hidup semua pihak yang terlibat di dalam rantai nilai kami, termasuk para pemasok.”
Anna Mori SheTrades Unilever Partnership Manager International Trade Centre menyampaikan, ” Tingginya jumlah wirausaha perempuan yang aktif, Indonesia menjadi prioritas bagi Unilever dan SheTrades. UMKM menyumbang 57% dari PDB negara, dan lebih dari 50% UMKM dimiliki perempuan. Untuk memperluas peluang ekonomi bagi bisnis melalui pengadaan yang diharapkan dapat mempercepat pemulihan paska pandemi, serta menghasilkan manfaat yang besar bagi perekonomian. (RP).