Ikhtiar Atalia dari Pagi Hingga Malam Susuri Sungai Aare untuk Temukan Permata Hatinya

Ketika diuji Allah Ridwan Kamil dan Atalia memilih ikhtiar dan tawakal.( Foto : Istimewa.)

WanitaIndonesia.co, Bern – Swiss, Ada berbagai kendala yang dihadapi oleh team Sars Kepolisian Bern – Swiss dalam upaya pencarian Eril.

Salah satunya penyebabnya, warna air sungai keruh yang berasal dari partikel lelehan salju.

Dikutip dari Pikiran – Rakyat. com. dari akun Instagram @rkjabarjuara, Rabu, 1 Juni 2022.

Pihak keluarga di Swiss membagikan rekaman suara seorang wanita. Ia tidak menyebutkan namanya dan merupakan keluarga yang turut mendampingi selama di Swiss.

Ia menceritakan bagaimana ikhtiar serta tawakalnya Ridwan Kamil dan Atalia selama proses pencarian anaknya Eril yang hilang di sungai Aare Bern – Swiss.

Rekaman ini dibuat dan ditujukan untuk Mang Ade, nama kecil dari Elpi Nurmuzzaman, adik kandung Ridwan Kamil. ” Masya Allah sejak awal kondisi ini terjadi, saya melihat seorang ibu yang sangat-sangat tawakal dan berserah.

Dengan ikhtiar yang luar biasa secara fisik, mental karena saya membersamai beliau terus.”

“Menyusuri sungai seharian hingga malam gelap dan memastikan segala sesuatunya, menguatkan adiknya juga.

Ketika Bapak datang dari Inggris, saya menyaksikan mereka saling menguatkan, hingga terakhir bertemu dengan pihak kepolisian, setelah berkomunikasi dengan team Sars, Ridwan Kamil dan Atalia langsung menyampaikan persiapan yang akan dilakukan oleh pihak keluarga yang sedang berada di Swiss. Terkait dengan apa-apa yang akan kita laksanakan.”

“Dalam proses ini, saya menyaksikan langsung bagaimana ketawakalan serta keikhlasan mereka beliau berdua.

Pihak keluarga juga menyoroti bagaimana kuatnya Ridwan Kamil dan Atalia di tengah banyaknya komentar di berbagai media sosial yang ditujukan ke mereka.

“Mungkin momen ini sangat berat, ujian yang luar biasa dari Allah untuk orang-orang terpilih. Tapi saya melihat betapa kompaknya mereka.

Orang banyak yang mempertanyakan, banyak memberikan pernyataan. Bahkan ada yang lebih buruk, banyak juga yang dari kejadian ini saling menyalahkan.”

“Dari ketauladanan ini, kelak menjadi inspirasi buat kami yang mendampingi. Bahwa kami juga harus kuat, harus sabar. ” (RP).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini