WanitaIndonesia.co, Bandung Jawa Barat – Eril menjadi penanda sejarah kekuatan cinta Ridwan Kamil – Atalia kala sedang berjuang di Amerika Serikat.
Hari pencarian hilangnya Emmeril Khan Mumtadz (Eril) di sungai Aaree Bern – Swiss, Senin, 30-5-2022 telah memasuki hari ke 5. Belum ada kabar baik untuk Ridwan Kamil sekeluarga bahwa upaya pencarian selesai dan putra sulungnya itu ditemukan!
Walau berusaha tegar, raut wajah serta sorot mata mereka menyiratkan duka mendalam. Mencoba sabar sambil memanggul beban berat di pundak, mereka ikut dalam pencarian buah hatinya yang hilang. Menyusuri jalan di pinggiran sungai Aaree hingga naik ke perahu bersama kepolisian kota Bern, lidah pun kelu mencoba meneriakan dan memanggil nama Eril agar segera menjumpai kedua orang tuanya yang didera nestapa.
Sebagai umat Islam mereka mencoba bertahan, sabar
dan tabah bahwa musibah ini merupakan ‘Qadarullah SWT’.
Ridwan dan Atilla percaya ikatan batin yang kuat antara orang tua dengan anak, serta lantunan doa yang tak putus saat dalam kondisi sulit seperti sekarang ini, dapat membantu mereka untuk segera menemukan keberadaan buah hati mereka.
Lahir di Rumah Sakit Warga Miskin New York
Hidup ternyata tak selalu indah. Ridwan mengaku pernah mengalami Phk sebanyak dua kali saat ia tengah berjuang menuntut ilmu di Amerika Serikat. Kala itu isterinya sedang mengandung Eril. Dalam usia kandungan 8 bulan, tak memiliki pesangon serta asuransi untuk biaya persalinan.
“Saya bekerja tanpa visa sebagai tukang ukur bangunan dengan penghasilan yang jauh dari gaji profesional, “kenangnya.
Eril akhirnya di lahirkan di sebuah rumah sakit khusus untuk warga tak mampu di New York. Setelah kelahiran, Ridwan membawa keluarganya kembali ke Indonesia.
Momen ini kelak yang membuat Ridwan Kamil dan Atalia mendidik Eril dan mengajarkannya untuk hidup sederhana, dengan menekankan pentingnya pendidikan agama,
ahlak, akademis, serta ketrampilan.
Hasilnya berbuah manis, manakala Eril tumbuh menjadi generasi cemerlang dengan beragam prestasi akademik dan non akademik di sekolah, kampus maupun organisasi.
Eril menjadi anak Walikota Bandung yang juga berprofesi sebagai Insinyur ternama di Indonesia yang mampu menjalani kehidupan bersahaja. Ia terlihat lebih sering bersepeda untuk berbagai kegiatan. Membaur dalam banyak kelompok masyarakat tanpa terlihat jengah dan gengsi!
Sulit untuk menemukan sosok anak pejabat yang berkepribadian seperti Eril.
Sesaat sebelum berita duka diterima, dalam diskusi bersama mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di London, Ridwan menyampaikan, “Pentingnya peran keluarga bagi pemimpin.”
Ia mengatakan, “Sumber energinya dalam memimpin Jawa Barat adalah isteri dan anaknya. Tak lama sesudah mengucapkan kalimat ini, masih dalam suasana diskusi, kabar duka pun ia terima. Berusaha tabah untuk menyelesaikan diskusi,
Ridwan masih menyempatkan diri untuk memenuhi permintaan mahasiswa berselfie.
Disarikan dari Republika. co. id, ada momen haru kala Ridwan Kamil tak mampu menahan tangis. Saat sedang berbicara santai sambil berdiri dengan wartawan di halaman Rumah Dinas Wali Kota Bandung, di pendopo halaman depan. Tiba-tiba Ridwan Kamil dikagetkan dengan kehadiran Eril.
“Papa…, aku diterima diterima.” Ridwan Kamil segera berlari ke arah Eril, mereka berpelukan cukup lama. Ridwan menangis haru sambil berucap, “Selamat ya nak…, perjuangan tidak sia-sia. ” Waktu itu, Eril diterima di Teknik Mesin dan Dirgantara Institut Teknologi Bandung.
Kini, ketika takdir mengembuskan aroma duka, pasutri malang ini akan terus berdoa, mengetuk pintu langit meminta agar dipilihkan yang terbaik. Dipertemukan dengan Permata Hatinya dalam keadaan apapun. “Ya Rabb… ijabah doa kedua orang tua Eril dan seluruh masyarakat Indonesia. Sayangilah mereka seperti mereka menyayangi Eril. Aamiin yaa rabbal ‘aalamiin.” (RP).