Bingung Libur Lebaran Mau Kemana?Mending Ke Ancol Yukk

wanitaindonesia.co – Minggu kemudian, aku luang memutar otak mencari ilham buat menghabiskan long hari libur. Alasannya, aku hanya kedapatan prei hari Kamisnya saja. Pada Jumat serta Sabtu aku senantiasa wajib masuk kegiatan. Sedangkan suami sih turut menikmati prei jauh dari Kamis sampai Sabtu.

BACA JUGA: Yuk Kepoin Kampung Main Cipulir

Sebab agenda prei kita yang tidak akur, pasti saja kita tidak bisa jadi ber- long hari libur angkuh ke luar kota, walaupun dekat. Terlebih suami aku itu sesungguhnya sangat berat kaki traveling. Ditambah kenyataan kalau ke luar kota dikala long hari libur= macet luar lazim, alternatif plesir ke Bandung, Anyer, ataupun Pucuk juga langsung dicoret.

Seketika aku memiliki ilham buat ke Ancol pagi- pagi. Betul, sesungguhnya ilham ini tidak baru- baru amat sangat sih. Aku serta suami telah kerap berwacana ke Ancol Subuh- subuh untuk menghisap hawa fresh serta semata- mata refreshing. Ealah, kenapa tiap hari prei tiba, rasanya berat kaki sekali bangun pagi cuma buat berangkat jalan- jalan. Tetapi selagi long hari libur, kesimpulannya kita juga menguatkan batin buat berangkat.

Jadilah kita pergi ke Ancol, bersama keluarga mertua serta para ART yang terpikat buat turut. Aku sih suka, sebab the more the merrier, right? Lagi pula cukup, aku tidak pengkor seorang diri mengurus Nadira. Jarang- jarang dapat darmawisata sembari bebas tanpa diganduli anak, hehehe.

Kita hingga di pintu gapura Ancol dekat jam 06. 00 Wib. Jam segini telah tercantum terlalu siang, loh, sebab sedemikian itu kita masuk, area tepi laut telah marak. Lokasi- lokasi penting, paling utama yang reda, tidak sangat jauh dari restoran dan dekat dengan kamar kecil serta tempat basuh, telah penuh. Terpaksalah kita mencari tempat yang lain.

Kemudian mengapa saja di Ancol?

Karena kita hanya mau berekreasi di tepi laut, kita tidak hasrat buat masuk ke wahana- wahana yang terdapat. Jadi kita hanya berbekal baju+sendal bebas( apalagi aku, suami, Nadira serta sang Mbak belum mandi!) serta tidak kurang ingat bawa perkakas bermain pasir kepunyaan Nadira.

ART aku serta ART mertua( yang bertepatan adik- kakak) juga nampak amat menikmati tepi laut. Mereka asik menangkapi ikan, ketam serta udang yang terdapat di tepi laut serta gampang didapat. Seluruh buruan itu disatukan di dalam ember yang setelah itu kita bebas lagi. Habis, tidak kebayang, deh, jika disuruh makan ikan, ketam serta udang itu. Kan Teluk Jakarta diketahui dengan tingkatan pencemaran yang besar. Jadi kegiatan tangkap- tangkapannya hanya untuk happy- happy aja:)

Sehabis berakhir membekuk ikan, kita juga makan pagi. Di sinilah kedodolan aku. Aku kurang ingat membawa karpet! Sedangkan di Ancol kemarin, aku tidak menciptakan carter karpet serupa sekali. Untunglah, di Ancol banyak ada tempat bersandar di lokasi- lokasi reda. Kesimpulannya kita mengadakan santapan di situ. Asik amat sangat deh, pagi- pagi sembari menghisap hawa fresh, kita memakan nasi uduk serta lauk pauk yang aku masak tadi malam.

Walaupun awal mulanya cranky, sehabis makan pagi, Nadira mulai berani bereksplorasi. Memandang itu, suami aku menganjurkan supaya kita naik perahu. Bertepatan, semenjak kita tiba, sebagian juru perahu sudah menawarkan darmawisata naik perahu kepunyaan mereka. Sehabis perundingan, kita dapat naik perahu dengan bayaran Rp 75 ribu atau perahu. Lebih dahulu, pada umumnya harga yang ditawarkan merupakan Rp 100 ribu atau perahu ataupun Rp 20 ribu atau orang.

Rutenya, sih, dekat, hanya ke arah Gadis Duyung serta kisaran sesaat, sembari main- main membekuk ikan dengan jaring memiliki sang owner perahu. Tidak hingga 30 menit, kita telah balik ke posisi dini. Walaupun simpel, tetapi Nadira serta para ART bahagia luar lazim. It was a new experience for them.

Keseluruhan kita hanya menghabiskan durasi sebesar 5 jam saja di Ancol, itu juga telah tercantum ekspedisi kembali serta berangkat. Tanpa kena macet, tanpa tekanan pikiran. Pengganti yang ok bukan buat memuat akhir minggu?

Biayanya?

Pada akhir minggu, Ancol membagikan korting buat wisatawan yang masuk ke area itu saat sebelum jam 08. 00 Wib. Tetapi sebab kita ke Ancol pada hari Kamis( walaupun hari prei, sih), pengawal tiketnya menggunakan bayaran penuh untuk kita. Rp 15 ribu atau orang( di atas 3 tahun) serta Rp 20 ribu atau mobil. Betul telah lah betul. Dari bermacet angkuh ke luar kota, bayaran segitu sih cukup affordable kenapa.

Next time, suami telah antusias buat berekreasi ke Ancol lagi. Syaratnya:“ Kita wajib pergi Subuh- subuh betul biar lebih asik.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini