Kue Pembebas Arwah dalam Pasungan

Foto : Istimewa.

wanitaindonesia.co, Sambas – Kuliner Ramadan di sejumlah daerah hadir dari makna filosofi serta kepercayaan tertentu masa lalu. Seperti masyarakat Sambas, Kalimantan-Barat.

Tradisi masyarakat Sambas zaman dahulu meyakini, di awal Ramadan arwah orang yang mati akan dipasung, agar tidak mengganggu manusia yang sedang menjalankan ibadah puasa.

Ketika puasa memasuki hari ke 21, masyarakat Kabupaten Sambas dan Pontianak yang tinggal di pinggiran sungai Kapuas meyakini, arwah orang yang dipasung sudah tidak akan mengganggu orang yang berpuasa dan mereka ingin melihat keluarga yang ditinggalkan. Untuk memperlancar jalan mereka, dibuatlah olahan kue Pasong (bahasa Melayu Pontianak) yang diartikan sebagai medium pembebas arwah yang menjalani
pasungan. Untuk menerangi jalannya arwah ke dunia, dipasang kriang bandong (lampu minyak tanah) di pekarangan rumah. Kedua tradisi tersebut masih lestari hingga kini.

Kue pasong (pasung) merupakan kuno yang terbuat dari campuran adonan tepung beras, santan, serta gula merah. Bentuknya khas, menyerupai kerucut mini,
mengikuti bentuk cetakan yang terbuat dari daun pisang. Rasanya pun sangat lezat, manis legit.

Agar adonan tidak tumpah, ketika dikukus cetakan daun ditancapkan ke dalam kelapa parut sisa di dalam panci pengukus.

Kue pasong Sambas memiliki dua warna dan dua rasa. Cokelat kemerahan bercitarasa manis legit dan putih berasa gurih dari penggunaan gula merah dan tanpa gula merah.

Walau pada hari biasa masih bisa dijumpai, kue pasung dikenal pula di Jawa Tengah dengan nama Celorot. Pembungkusnya janur muda yang dililit. Pandeglang mengenal kue pasung yang diracik dengan menggunakan campuran tepung sagu dan tepung beras, juga masyarakat Bali.

Resep Kue Pasung ala WanitaIndonesia.co

Bahan
150 ml air
150 gr gula merah, iris halus
1/4 sdt garam
2 pandan, robek dan simpulkan ujungnya
380 ml santan kental, dari 1 butir kelapa
150 gr tepung beras ayak dengan 100 gr tepung kanji
30 cetakan daun dibentuk kerucut.

Cara Membuat

1. Masak air, gula merah, daun pandan dan garam hingga larut. Angkat, saring.

2. Tuang santan ke dalam larutan gula sambil diaduk rata.

3. Tuangkan larutan santan ke dalam campuran tepung secara perlahan sambil diaduk-aduk hingga rata.

4. Siapkan panci pengukus. Masukan ampas kelapa parut. Lalu tancapkan cetakan daun ke dalamnya. Tuang adonan ke dalam cetakan hingga penuh.

5. Bungkus penutup panci dengan kain, lalu kukus adonan hingga matang. Angkat.

Untuk : 30 kue.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini