wanitaindonesia.co – Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) menyatakan siap mengaktifkan tempat isolasi terpadu (isoter) di desa-desa mengantisipasi kenaikan kasus COVID-19 yang disebabkan varian Omicron.
Kepala DPMD Jawa Barat Dicky Saromi, disela-sela acara Pengukuhan Pengurus PABPDSI Provinsi Jawa Barat, di Kota Bandung, Senin, mengkoordinasi pendirian ribuan pusat atau layanan isolasi terpadu saat kasus COVID-19 varian delta melanda tanah air.
Dicky mengaku telah menggelar rapat dengan Apdesi dan Satgas COVID-19 Jawa Barat yang memutuskan untuk mengaktifkan kembali isoter yang saat kenaikan COVID-19 tahun lalu jumlahnya ada di atas 1.000 isoter.
Akan tetapi, kata dia, sebelum proses pengaktivasian berjalan pihaknya menghimbau agar seluruh aparat desa di Jawa Barat mewaspadai penyebaran varian baru Omicron.
“Sehingga dengan kembali menerapkan protokol kesehatan secara ketat sejak kasus COVID-19 varian delta melandai, penerapan protokol kesehatan di level desa ikut melonggar.
Pihaknya saat ini bertugas untuk kembali mensosialisasikan agar penerapan prokes kembali ditingkatkan walaupun varian Omicron masih terdeteksi di wilayah perkotaan.
“Kasus kemarin melandai dan kembali abai di sisi prokesnya. Hal ini yang akan menjadi tugas kita. Kalau urusan kebutuhan isoter itu nanti akan dipenuhi oleh satgas COVID-19,” katanya.
Berdasarkan data yang dihimpun jumlah pusat isolasi per Agustus 2021 lalu mencapai 6.799. Sementara untuk tempat tidur yang disediakan walaupun terbatas di masa itu tercatat 11.894.