PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT), meningkatkan realisasi penanaman pohon untuk ikut berperan dalam menekan deforestasi melalui perbaikan kualitas lingkungan dan pemulihan sumber daya hutan maupun lahan. Penanaman pohon merupakan wujud komitmen perusahaan terhadap Gerakan Satu Juta Pohon yang diperingati setiap 10 Januari
Direktur Utama PT PKT Rahmad Pribadi mengatakan, Targetnya untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga populasi hutan dan juga Berbagai inovasi dalam menjaga lingkungan dan ekosistem sengaja dilakukan PKT, agar generasi mendatang tetap bisa menikmati sumber daya alam, serta kualitas lingkungan yang baik.
Menurut dia, salah satu upaya yang dilakukan perusahaan melalui kerja sama dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) adalah kolaborasi pemulihan lahan bekas tambang yang berjalan sejak 2020.
Langkah konkretnya berupa demplot pohon Tengkawang dan durian Musang King pada lahan bekas tambang di Arboretum Tengkawang Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat, bertepatan dengan Hari Pohon Sedunia pada November 2021.
Kawasan tersebut diketahui mengalami kerusakan akibat aktivitas tambang emas ilegal, dengan luasan mencapai 8,77 hektare.
PKT juga melakukan reintroduksi 1.651 anggrek hitam yang merupakan tanaman endemik khas Kalimantan ke Taman Nasional Kutai (TNK) sejak 2019, serta mempertahankan eksistensi 14 jenis tanaman langka.
Begitu pula perbaikan ekosistem hutan mangrove di pesisir Bontang yang direalisasikan PKT hingga akhir 2021 dengan penanaman 335.167 bibit mangrove dan tersebar di dua lokasi dengan luasan di atas 20 hektare.
Beberapa jenis mangrove yang ditanam di area tersebut meliputi Rhizopora apiculata, Rhizopora mucronata, Ceriops tagal, Bruguiera gymnorrhiza, Bruguiera sexangula, Ceriops tagal dan Avicennia marina.
Awal digagas di tahun 2009, program ini dilaksanakan Departemen Lingkungan Hidup PKT, meliputi pembibitan hingga penanaman di area Kedindingan, salah satu perairan Bontang yang dipilih sebagai area konservasi.
Setiap tahun, PKT menanam 17 ribu hingga 25 ribu bibit mangrove, hingga mampu memenuhi seluruh luasan kawasan perairan Kedindingan di tahun 2015, dengan total 152 ribu bibit.
Mulai 2016, penanaman mangrove dikembangkan ke kawasan baru, yakni area Hak Guna Bangunan (HGB) 65 di Kelurahan Loktuan Bontang Utara Kota Bontang, dengan penanaman antara 20 ribu hingga 25 ribu per tahun, hingga mencapai 183.167 bibit di tahun 2021. (oliv)