Bijak Ajak Anak ke Luar Rumah

Bangun komitmen dan pertegas ketika buah hati beraktivitas di luar.

wanitaindonesia.co -PPKM sudah dilonggarkan, sebagian masyarakat menyambutnya dengan euforia yang mengabaikan prokes.

Hingar bingar pusat perbelanjaan khususnya kuliner menyajikan pemandangan akan suasana santap yang dipenuhi pengunjung. Semua kelompok usia ada,
tanpa mengindahkan jaga jarak, serta kapasitas pengunjung yang tidak dibatasi.

Walau melandai, banyak yang sembuh, serta capaian vaksin di sejumlah kota telah mencapai target, namun Covid-19 belum hilang. Senantiasa mengincar masyarakat yang lengah dan abai prokes.

Satgas Covid-19 mengingatkan untuk melakukan prokes ketat, tetap tinggal di rumah untuk anak dan lansia, hingga ditemukannya obat dan keadaan terkendali.

Sebagai orang tua yang bijak, sebaiknya Anda tidak ikut larut dalam euforia sesaat. Sayangi keluarga dengan mengutamakan prokes.

Cari tempat kuliner yang sepi pengunjung, serta tidak berlama-lama bersantap.

Bagi yang tidak mampu mengekang keinginan untuk berjalan-jalan, kulineran, serta berbelanja, solusinya patuhi prokes, khususnya mereka yang ingin menikmati makan di resto atau street food.

WanitaIndonesia.co menghimpun sejumlah tips berkelit dari paparan virus.

1. Jika berkeinginan mengajak anak ke luar, pastikan kondisi tubuh anak fit. Sebelum berangkat buat perjanjian agar anak patuh dengan batasan-batasan yang Anda buat.

2. Siapkan perlengkapan prokes standar seperti masker dan hand sanitizer. Sediakan stok, antisipasi jika harus diganti atau habis. Masukkan ke dalam pouch atau tas khusus agar mudah dicari dan digunakan.

3. Kontrol penggunaan masker agar terpasang sempurna. Menutup hidung, hingga ke bawah dagu. Tidak ada celah lubang di sisi kiri kanan pipi.

4. Pilih resto yang memiliki ruang makan out door seperti halaman depan atau belakang dengan saung atau gazebo. Jika tidak tersedia, pilih ruang terbuka dengan sirkulasi udara yang baik seperti di dekat jendela.

5. Amati kondisi resto, jika tidak ada pembatasan fisik, pengunjung ramai, sebaiknya urungkan niat bersantap di sana. Cari resto dengan suasana sepi atau jumlah pengunjungnya dibatasi.

6. Jika hendak mengajak anak makan di tempat, pastikan pihak resto atau penyedia kuliner melaksanakan prokes ketat.

Jumlah pengunjung dibatasi, ada pemeriksaan suhu tubuh, jarak satu meja dengan meja lain minimal 1 meter, tersedia tempat cuci tangan yang memadai. Para pramusaji dan chef melaksanakan prokes, utamanya menggunakan masker dan jaga jarak.

7. Sampai di resto, ajak anak untuk segera mencuci tangan dengan benar. Jika harus antri, gunakan saja hand sanitizer.

8. Awasi anak anda untuk tetap duduk, tidak bermain di area resto.
Tidak berbicara, atau berbicara seperlunya.

9. Ingatkan untuk tidak mudah menyentuh peralatan, hiasan atau barang-barang lain di resto.

10. Tidak membuka masker hingga makanan disajikan dan siap disantap.

11. Cuci tangan kembali, pastikan peralatan makan yang digunakan bersih. Disarankan untuk membawa sendok-garpu dari rumah. Masukkan dalam wadah tertutup.

12. Persingkat berada di resto. Sebelum berangkat Anda sudah tahu menu yang akan dipesan oleh anggota keluarga,
termasuk alternatif menu pengganti. Masih banyak resto belum menyediakan menu secara lengkap.

13. Pesan sekaligus dari makanan utama hingga penutup, juga minuman utama dan minuman pendamping. Segera lakukan transaksi pembayaran.

14. Jangan membuka masker, kurangi berbicara sebelum dan pada saat makan.

15. Makanlah dengan tenang, tidak lambat atau terburu-buru. Kurangi interaksi dengan pramusaji untuk hal-hal yang tidak penting seperti meminta saus, garam, merica, tusuk gigi.

16. Selesai makan, cuci tangan atau gunakan hand sanitizer. Ganti masker, buka hati-hati dengan hanya menyentuh tali masker. Masukkan masker bekas pakai ke dalam kantung plastik kecil. Buang ke tong sampah.

Bersihkan kembali tangan,
gunakan masker baru (masker medis) dan pelapisnya (masker kain).(RP)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini