wanitaindonesia.co – Tak ada satu orangtua pun yang ingin anaknya menjadi korban tindak perundungan atau bullying, baik di sekolah, di lingkungan rumah, atau cyber bullying di media sosial.
Di sisi lain, beberapa orangtua sering lalai memerhatikan anak, sehingga tidak tahu bahwa ada banyak tanda yang menunjukkan bahwa anak sedang menjadi korban bullying. Ketidaktahuan akan tanda ini bisa disebabkan oleh berbagai alasan.
Misalnya, orangtua gaptek tentang dunia medsos sehingga tidak dapat mengakses akun medsos anak. Otomatis, orangtua tidak tahu tentang tindak cyber bullying yang dialami anak.
Contoh lainnya, orangtua terlalu sibuk dengan pekerjaan sehingga mengabaikan hal-hal kecil yang penting, seperti tidak tahu bahwa anak memiliki luka di tubuhnya, atau tidak menyadari anak yang berubah sikap.
Berikut adalah beberapa tanda bahwa anak sedang menjadi korban bullying. Perhatikan dan amati tanda ini pada anak kamu.
- Luka tanpa alasan yang jelas
Perubahan fisik adalah sesuatu yang paling mudah diperhatikan orangtua dari anak. Amati anak kamu dan perhatikan apakah ia memiliki luka tersembunyi yang tidak kamu ketahui. Jika ia mengalaminya, tanyakanlah dengan lembut, apa yang terjadi sehingga ia mengalami luka seperti itu.
Jika anak kamu menghindari pertanyaan, maka kamu patut khawatir, karena kemungkinan ada seseorang yang dengan sengaja melukainya. Bahkan, jika ia membuat alasan yang tampaknya biasa, kamu harus memperhatikan dengan baik apakah alasan yang dibuat anak kamu sesuai dengan wujud luka di tubuhnya. Jika tidak, artinya ia sedang berbohong dan ada seseorang yang sengaja menyakitinya.
- Barang berkali-kali hilang atau rusak
Kehilangan atau kerusakan barang sebenarnya adalah hal yang biasa, apalagi pada anak-anak. Namun, jika barang anak kamu hilang atau rusak berkali-kali, maka kamu harus menyelidiki apa penyebabnya. Karena mungkin saja anak kamu sedang diganggu oleh seseorang dan menjadi korban bullying.
- Anak sulit tidur atau sering bermimpi buruk
Ada alasan tertentu mengapa anak kamu tidak bisa tidur atau sering bermimpi buruk. Jangankan anak-anak, orang dewasa yang sedang punya banyak pikiran pun mengalami kesulitan tidur atau insomnia pada malam hari.
Jadi, jika anak kamu mengalami insomnia berhari-hari dan sering bermimpi buruk, kamu perlu memeriksa apa yang sebenarnya terjadi padanya. Karena, ada kemungkinan ia menjadi korban bullying.
- Anak merasa tidak percaya diri
Tindak bullying menyebabkan anak mempertanyakan harga diri dan kemampuan mereka. Jika anak kamu sering menundukkan kepala saat berjalan, tidak lagi menekuni hobi yang disukainya, atau selalu berbicara dengan suara lembut dan hati-hati, maka itu bisa menjadi pertanda bahwa ia menjadi korban bullying. Karena selalu diremehkan dan disakiti oleh pelaku, anak merasa rendah diri dan tidak berharga.
- Menghindari teman
Anak kamu lebih memilih tinggal di rumah daripada pergi bertemu teman? Hati-hati, hal ini bisa menjadi tanda bahwa dia ketakutan atau mengalami hal buruk bersama teman-temannya. Ia menghindar dari pesta ulang tahun teman atau pertemuan dengan teman, karena takut akan bertemu pelaku bullying yang menyakitinya.
Jika hal ini terjadi, jangan paksa anak kamu untuk keluar atau ikut acara tertentu, namun dekati anak dengan lembut dan tanyakan mengapa ia memilih tinggal di rumah.
- Meminta uang untuk hal yang tak wajar
Tindakan bullying bisa bermacam-macam, entah itu menyakiti secara verbal, fisik, maupun mengambil uang jajan. Jika anak kamu mulai meminta uang lebih tanpa alasan yang jelas atau dengan alasan yang mencurigakan, coba selidiki apa yang sebenarnya terjadi. Karena, hal ini bisa menjadi tanda bahwa ada seseorang yang sengaja mengambil uang anak kamu dan menindasnya. (wi)