wanitaindonesia.co – Menstruasi atau yang lebih dikenal dengan sebutan “haid” atau “datang bulan”, merupakan proses keluarnya darah yang disebabkan luruhnya lapisan dinding rahim karena sel telur yang tidak dibuahi.
Haid adalah salah satu tanda pubertas yang dialami oleh perempuan. Rata-rata perempuan mendapatkan haid pertamanya pada umur 12 tahun. Siklus haid biasanya terjadi setiap 28 hari sekali, namun di beberapa kondisi, siklus menstruasi dapat datang lebih cepat atau lambat.
Rata-rata seminggu sebelum menstruasi, perempuan akan mengalami PMS atau Premenstrual Syndrome. PMS adalah gejala yang muncul sekitar seminggu sebelum menstruasi, di antaranya mood swing, peningkatan nafsu makan, serta nyeri di sekujur tubuh.
Selama masa haid ini ada beberapa larangan yang perlu kamu hindari. Inilah larangan saat haid menurut islam dan kesehatan.
Menurut islam
1. Untuk para muslim dilarang salat
Di dalam islam, ada batasan-batasan ibadah untuk perempuan yang sudah pubertas. Salah satunya, melarang perempuan yang sedang haid untuk salat. Dalam keadaan haid, perempuan dianggap sedang berhadas atau tidak suci, sehingga tidak dapat melaksanakan salat.
Dalam hadis yang dinarasikan Fathimah bintu Abi Hubaisy RA, “Apabila datang masa haidmu, tinggalkanlah salat dan jika telah berlalu, mandilah kemudian salatlah.” (HR Bukhari)
Jika saat sedang tidak berpuasa, kamu diharuskan menggantinya di hari lain, maka berbeda dengan salat. Jika kamu tidak melaksanakan salat karena sedang haid, kamu tidak berkewajiban untuk menggantinya.
Hadis dari Mu’adzah, menjelaskan, saat ada perempuan yang bertanya pada Aisyah RA, “Apakah kami perlu mengqadha shalat kami ketika suci?” Aisyah menjawab, “Apakah engkau seorang Haruri? Dahulu kami mengalami haid di masa Nabi SAW masih hidup, namun beliau tidak memerintahkan kami untuk mengqadha nya. Atau Aisyah berkata, “Kami pun tidak mengqadha nya.” (HR Bukhari)
2. Dilarang membaca Alquran
Alquran adalah kitab suci umat islam yang berisi firman Allah SWT. Perempuan yang sedang haid tidak diperbolehkan membaca Alquran. Rasulullah SAW bersabda, “Orang junub dan wanita haid tidak boleh membaca sedikit pun dari Alquran.” (HR. Tirmidzi)
Namun, untuk perempuan yang sedang dalam masa haid boleh membaca Alquran yang memiliki terjemahan dalam kitabnya. Hal ini dijelaskan dalam kitab al-Mausu’ah al-Fiqhiyah, “(Para ulama) Syafi’iyah menegaskan, bahwa bolehnya menyentuh kitab tafsir, dengan syarat jika tulisan tafsirnya lebih banyak dibandingkan teks Alquran nya, sehingga tidak lagi disebut menyepelekan kemuliaan Alquran. Dan kitab tafsir tidak disebut mushaf Alquran. Sementara Hanafiyah memiliki pendapat berbeda, mereka mewajibkan wudhu bagi yang menyentuh kitab-kitab tafsir.”
Hal ini mengacu pada hadis Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Sayyidina Ali bin Abi Thalib, “Tidaklah Nabi melarang seseorang membaca sesuatu pun dari Alquran selama dia tidak dalam keadaan junub.”
3. Menunda tawaf saat sedang ibadah haji
Larangan saat haid menurut islam dan kesehatan yang ketiga, untuk menunda tawaf bagi perempuan yang sedang haid. Tawaf adalah rukun haji yang dalam pelaksanaannya harus suci, baik dari hadas besar maupun kecil. Selain tawaf, perempuan yang sedang haid boleh melaksanakan rukun haji lainnya, seperti ihram, wukuf, sa’i dan tahallul.
Saat Aisyah RA sedang haid, Rasulullah SAW bersabda, “Lakukanlah segala sesuatu yang dilakukan orang yang berhaji, selain dari melakukan tawaf di Ka’bah hingga engkau suci.” (HR Muttafaq Alaih)
Bagi perempuan yang telah menyelesaikan selesai masa haidnya, dapat melakukan mandi wajib lalu melaksanakan tawaf. Jika setelah tawaf ingin berlanjut mengerjakan sa’i, lalu darahnya kembali keluar, maka tawafnya dianggap telah selesai.
4. Dilarang berpuasa
Perempuan yang sedang haid, dilarang menjalankan ibadah puasa dan harus menggantinya di hari lain. Tidak hanya larangan untuk melaksanakan puasa Ramadan, perempuan yang sedang haid juga dilarang berpuasa sunah.
Terdapat dua hadis yang menjelaskan mengenai larangan perempuan yang sedang haid untuk berpuasa. Hadis pertama, Rasulullah SAW bersabda, “Bukankah wanita itu jika sedang haid, tidak salat dan tidak berpuasa?” Mereka menjawab, Ya.” (HR. al Bukhari)
Hadis kedua diriwayatkan oleh Aisyah RA, ia berkata, “Kami pernah kedatangan hal itu (haid), maka kami diperintahkan mengqadha puasa dan tidak diperintahkan mengqadha salat.” (HR. Muslim)
5. Larangan untuk berhubungan intim
Larangan saat haid menurut islam dan kesehatan lainnya adalah larangan untuk berhubungan intim antara suami dan istri. Dalam surat Al-Baqarah ayah 222 dijelaskan bahwa, permepuan diharamkan berhubungan suami istri saat sedang haid.
وَيَسْـَٔلُوْنَكَ عَنِ الْمَحِيْضِ ۗ قُلْ هُوَ اَذًىۙ فَاعْتَزِلُوا النِّسَاۤءَ فِى الْمَحِيْضِۙ وَلَا تَقْرَبُوْهُنَّ حَتّٰى يَطْهُرْنَ ۚ فَاِذَا تَطَهَّرْنَ فَأْتُوْهُنَّ مِنْ حَيْثُ اَمَرَكُمُ اللّٰهُ ۗ اِنَّ اللّٰهَ يُحِبُّ التَّوَّابِيْنَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِيْنَ
wa yas`alụnaka ‘anil-maḥīḍ, qul huwa ażan fa’tazilun-nisā`a fil-maḥīḍi wa lā taqrabụhunna ḥattā yaṭ-hurn, fa iżā taṭahharna fa`tụhunna min ḥaiṡu amarakumullāh, innallāha yuḥibbut-tawwābīna wa yuḥibbul-mutaṭahhirīn
Artinya: Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang haid. Katakanlah, “Itu adalah sesuatu yang kotor.” Karena itu jauhilah istri pada waktu haid dan jangan kamu dekati mereka sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, campurilah mereka sesuai dengan (ketentuan) yang diperintahkan Allah kepadamu. Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri.
Dalam hadis dijelaskan, “Barangsiapa yang menyetubuhi wanita haid atau menyetubuhi wanita di duburnya, maka ia telah kufur terhadap apa yang diturunkan kepada Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)
Menurut kesehatan
6. Mengonsumsi alkohol
Larangan saat haid menurut Islam dan kesehatan, salah satunya berkaitan dengan konsumsi alkohol. Jangan mengonsumsi alkohol, untuk menghindari kondisi yang lebih parah. Meminum alkohol akan memperburuk kram yang sedang kamu rasakan, serta meningkatkan iesiko terkena dehidrasi. Efek yang bisa saja kamu rasakan saat mengonsumsi alkohol saat menstruasi di antaranya sakit kepala, mual, muntah, diare dan kelelahan.
7. Malas mengganti pembalut
Bagi kamu yang sedang haid, biasakan untuk mengganti pembalut setiap 4-6 jam sekali. Jarang mengganti pembalut dapat menyebabkan infeksi bakteri, bau pada daerah kewanitaan, serta ruam merah. Selain menggunakan pembalut, kamu bisa menggantinya dengan menstrual cup atau tampon. Selain itu, jika darah yang keluar sedang banyak-banyaknya, dapat menyebabkan kebocoran, karena pembalut sudah tidak lagi mampu menampungnya.
8. Mengonsumsi garam
Salah satu larangan saat haid menurut Islam dan kesehatan adalah menghindari konsumsi makanan yang mengandung kadar garam yang tinggi. Mengonsumsi makanan dengan kadar garam yang tinggi dapat menyebabkan retensi atau penumpukan air, sehingga perut menjadi kembung.
9. Waxing dan cabut bulu
Saat haid akan terjadi penurunan hormon estrogen dan progesteron, yang membuat tubuh lebih peka terhadap rasa sakit. Beberapa bagian tubuh seperti payudara akan membengkak dan terasa sakit. Saat kamu waxing bulu ketiak, mencabut gigi, mencabut bulu alis dan bulu halus lainnya, akan terasa lebih menyakitkan. Sebelum waxing, kamu bisa menunggu sampai masa haid selesai, ketika kedua hormon sudah kembali normal.
10. Meminum dan memakan produk berbahan dasar susu
Larangan saat haid menurut Islam dan kesehatan lainnya adalah mengonsumsi produk berbahan dasar susu. Lemak pada susu mengandung asam arakidonat, yang memproduksi prostaglandin, sehingga dapat memicu terjadinya kram perut. Susu juga membuat perut kamu terasa kembung dan membuat semakin tidak nyaman. Kamu bisa mengganti kebutuhan kalsium tubuh, dengan sumber lain seperti kacang-kacangan, sayuran dan makanan laut.
Itulah larangan saat haid menurut Islam dan kesehatan. Saat haid, kamu perlu menjaga kondisi tubuh dengan memakan makanan bergizi, agar mempunyai cukup tenaga untuk beraktivitas. Kamu juga perlu berolahraga ringan untuk menjaga kebugaran. Jangan lupa untuk istirahat yang cukup, ya!(wi)